Ana menangis. Untuk kesekian kalinya Denis menghianati cintanya. Denis lebih percaya pada Eliza yang sering menyakiti hati Ana. Sayangnya, justru Bayu, sahabat Ana yang tetap percaya padanya. Padahal Denis adalah suami Ana. Orang yang Ana cintai.
Kisah Ana dan Eliza ini adalah modifikasi cerita Bawang Merah dan Bawang Putih yang ditayangkan salah satu stasiun tv swasta. Dongeng lama yang melegenda.
Aku pun membaca sebuah buku "Struktur Sastra Lisan Kerinci" yang kupikir keren. Berasa dapat Permata gitu. Sampul bukunya merah ngejreng. Bikin senang.
Ternyata, buku ini berisi kumpulan cerita jadul yang asyik. Mirip kisah Osoep kalau di luar negeri. Kita juga mungkin bisa banding kan dengan kisah-kisah lama lain di tanah Jawa.
Struktur Sastra Lisan Kerinci
Kisah-kisah penuh hikmah ini baik diceritakan buat semua umur. Menghibur dan mendidik. Sayang, nggak banyak yang mempopulerkan sastra lisan Kerinci ini. Seolah tenggelam di balik pegunungan . Bagai Permata dari Kerinci.
So, aku tertarik membaca buku setebal 590 halaman ini. Buku lama yang berisi teks-teks cerita berbahasa asli Kerinci beserta terjemahan Bahasa Indonesia nya. Teks yang ditulis lewat proses merekam dari penutur asli di lapangan.
Contoh text bahasa Kerinci
" Uhang itu buduo badik suhang butino, suhang jadi Rajo tua nga jantan. Nge butino itu adiknyu, sanak liau. Jadi katu tuo nge jantan..(hal. 55).
Mereka dua beradik seorang laki-laki, seorang wanita. Seorang jadi raja, yang laki-laki yang wanita adiknya..(hal. 332).
Potongan cerita Njik Kileng ini adalah kisah klasik tentang persaudaraan. Kakak dan adik yang seharusnya saling menyayangi. Namun, kisah hubungan ini berbeda. Kepo? Yuk, baca sinopsisnya.
Sinopsis Cerita Struktur Sastra Lisan Kerinci
Njik Kileng
Alkisah hiduplah dua saudara. Si abang yang menjadi raja, dan si adik, Puti. Keduanya terpisah karena si abang harus mencari istri.
Selanjutnya, Puti menggantikan si abang menjadi raja. Suatu hari Puti mandi di sungai. Ia menemukan buah limau yang hanyut dan memakannya. Akibatnya ia menjadi hamil.
Rasa malu menjadikan Puti lari ke hutan. Lalu, si abang yang telah kembali tak menemukan adiknya di rumah. Si abang mencarinya ke hutan. Ia menemukan Puti dan meninggalkannya pada sebatang kayu bergandeng tiga.
Kayu bergandeng tiga lambat laun bertaut. Puti masuk ke dalamnya. Ia tinggal di sana hingga anaknya lahir.
Puti yang telah melahirkan dibawa oleh dewa. Sedangkan, bayi itu ditinggalkan di dalam kayu.
Sementara itu, si abang memiliki dua putra. Malin Deman dan Malin Kesumba. Lalu, Si abang melanjutkan perantauannya. Sepeninggalnya, sang istri melahirkan putra ketiga, Malin Jarun.
Pagi itu Malin Deman dan Malin Kesumba pergi ke hutan untuk mencari kayu. Malin Jarun sudah lebih dulu berangkat mebawa bekal.
Sayang, Malin Deman dan Malin Kesumba nggak peduli dengan Malin Jarun. Mereka menghabiskan bekal yang Malin Jarun bawa. Malin Jarun kelaparan.
Untunglah, ada suara gaib dari balik pohon. Ia menyediakan Malin Jarun makanan enak, minuman, sirih, dan rokok. Suara gaib itu juga memberikan cincin terang yang dapat dijadikan penerang jalan.
Akhirnya, Malin Jarun yang ditinggalkan sendiri di hutan dapat pulang ke rumah. Ia juga membawa kue-kue pemberian suara gaib untuk sang ibu.
Malin Jarun menceritakan pengalamannya pada sang ibu. Kedua abang yang berkunjung ke rumah melihat jari Malin Jarun yang bersinar. Mereka pun kembali ke hutan.
Saat tiba di hutan, Malin Deman dan Malin Kesumba terkejut. Kayu yang semalam telah mereka potong-potong telah utuh kembali.
Struktur Sastra Lisan Kerinci, Permata dari Kerinci
Berdasarkan 5 kecamatan yang dijadikan lokasi pengumpulan cerita, ditetapkan ada 21 cerita. Cerita-cerita yang mengandung kebaikan buat kita semua.
Gunung Kerinci
1. Njik Kileng
Kisah kakak adik yang terpisah. Si kakak pergi mencari istri. Sedangkan si adik perempuan tinggal di rumah.
Si adik nggak sengaja hamil akibat makan buah limau. Lalu, ia pergi ke hutan dan melahirkan di sana.
Si kakak akhirnya memiliki tiga putra. Malin Deman, Malin Kesumba, dan Malin Jarun.
Malin Jarun yang disia-siakan oleh kakak-kakaknya mendapat pertolongan dari suara gaib.
2. Enjik Sakilek
Kisah seorang gadis, Puti namanya. Ia bersuamikan Raja Tua. Mereka memiliki tiga putra, yaitu: Malin Kesumba, Malin Deman, dan Malin Jarun.
Kemiskinan menjadikan sang ayah pergi merantau. Sementara ketiga anaknya ke hutan mencari kayu untuk rumah mereka. Sayang, Malin Jarun dicuekin oleh kakak-kakaknya.
Untunglah, Puti yang ada di dalam pohon memberi Malin Jarun makanan. Puti juga memberi cincin yang bersinar pada Malin Jarun. Sinar cincin menerangi jalannya pulang ke rumah.
3. Tupai Janjang
Di kampung Siulak yang dipimpin oleh Tuanku Raja Tua dan Puti Lindung Bulan. Mereka telah menikahi selama 20 tahun. Tapi belum dikaruniai anak.
Selanjutnya, suatu hari Puti melahirkan anak tupai. Raja Tua minta anak tupai itu ditangkap. Anak tupai itu kabur ke hutan.
Raja jatuh sakit. Semakin jauh tupai pergi, semakin parah sakitnya. Raja pun tak tahan menahan sakit. Raja tua akhirnya mengakui tupai sebagai anaknya, dan ia pun sembuh.
Tupai menjelma jadi pemuda tampan. Dia diberi nama Lukman Hakim. Ia pun menggantikan ayahnya dan menikahi dengan keponakan ibunya, Puti Ameh Urai.
4. Gambang Malin Dewa
Kisah tentang Gambang Malin Dewa, pemuda yang mencintai Nanggolan Gento Sori. Tapi orang tua sang pemuda nggak setuju karena sang gadis keturunan raja. Si pemuda akhirnya membuang dirinya.
Danau Kerinci
5. Burung Kuwau
Ada sepasang suami istri yang lama tak memiliki anak. Dalam mimpi mereka, orang tua menemui mereka, dan berkata, "Apakah kau rela memiliki anak, tapi kau akan mati karenanya? Mereka rela.
Saat sang istri hamil, suami meninggal. Lalu, sang istri meninggal ketika bayi mereka lahir.
Selanjutnya, sepupu si bayi menjemputnya. Namun kekasih sepupu si bayi menyihirnya menjadi Kuwau, dan meninggalkannya di atas batu.
Sepupu si bayi pura-pura menjala di sungai. Mereka meninggalkan pacar yang jahat. Mereka berhasil menjala Kuwau yang berubah jadi gadis cantik. Akhirnya, mereka pulang bersama.
6. Si Kemba Paya
Kisah anak raja yang menikahi cucu seorang nenek di hutan karena kembang payung. Setelah menikahi, mereka pulang ke kampung. Nenek membekali mereka dengan baju terbang.
Mereka mendarat dengan mengembangkan kembang payung. Pesta perkawinan mereka juga diadakan di bawah bunga kembang payung.
7. Siyo-siyo Kau Tupai
Hiduplah dua bersaudara, abang dan adik perempuan. Di rumah mereka ada pohon jambu lebat. Abang pergi dan berpesan, "jaga jambu kita. Jangan sampai dimakan tupai."
Saat itu tupai datang. Tapi tidak memakan jambu. Meski jambu jatuh berguguran. Begitulah hingga hari kedua.
Hari ketiga datang raksasa. Ia memaksa untuk mencari kutu si adik. Tapi, raksasa malah menusuki kepala si adik dengan jarum hingga pingsan.
Si abang mengira adiknya mati. Si abang berdoa, dan si adik hidup kembali.
Si abang ingin membalas dendam. Ia memancing raksasa untuk melewati jembatan rusak. Si raksasa jatuh. Lalu, ia mati.
8. Si Jaru Panta
Kisah tentang Jaru Panta yang pandai dan Bujang Singayang yang bodoh. Juga tentang kisah Jaru Panta yang nggak pernah menyatu dengan Ganduriah. Meski ia menjelma jadi burung Pucuk. Sedang Ganduriah menjadi burung Kolleh.
9. Puti Lumo dengan Puti Cikkettung
Kisah Puti Lumo yang mencari bajunya yang disembunyikan Puti Cikkettung. Ia tiba di hutan dan merawat bayi yang buruk rupa. Ia menjaga bayi dengan baik.
Saat pulang, Puti Lumo menerima pisau untuk memotong batang puar. Lalu, batang puar yang ia potong berubah jadi pemuda tampan. Mereka pun menikah.
Puti Cikkettung pun ingin. Tapi ia nggak menjaga si bayi dengan baik. Saat memotong puar, batang puar itu berubah jadi kakek tua dan bongkok. Puti Cikkettung terpaksa kawin dengannya.
Air Hangat
Sedangkan kisah dari kecamatan air hangat adalah asal-usul Pending, Rajo Alam, Bujang Buye, Silsilah Raja Kita, Nalila, Bujang Suanggau, dan Si Mata Empat dan Si Pahit Lidah.
Begini sinopsisnya
10. Asal-usul Pending
Kisah ini tentang guru sakti dan keramat. Ia merupakan tempat orang memohon maaf dan ampun. Cerita ini berhubungan dengan Payun Kutu Payung dan lokasi Koto Jaluang, Koto Jelatang, Payun Koto Payung, Lubuk Patimbong Anak, dan Batu Jemu.
11. Rajo Alam
Cerita ini tentang Raja Alam yang memiliki empat anak. Mereka adalah Raja Tua, Raja Nengah, Raja Bungsu, dan Putri Bungsu. Suami Putri Bungsu pun seorang raja.
Lama menikah Putri Bungsu belum punya anak. Lalu, ia hamil dan melahirkan katak.
Raja Tua dan Raja Nengah memperlakukan katak dengan buruk. Untunglah, Putri Raja Bungsu menolongnya.
Saat dewasa, nggak ada yang mau menikah dengan katak. Hanya Putri Raja Bungsu yang bersedia. Saat katak dan Putri Raja Bungsu menikah, kayak berubah jadi pangeran tampan.
Sitinjau Laut
Cerita-cerita dari kecamatan Sitinjau Laut adalah Putri Bungsu Rindu Kesian, Semegang Tunggal, Orang Muda Si Jaru Pantang, dan Putri Kemilau Air Emas.
Sastra Lisan Kerinci, Mutiara dari Kerinci yang Berharga
Diskusi
Sastra lisan Kerinci adalah warisan yang wajib dilestarikan. Sayang kan kalau kisah-kisah menghibur dan mendidik ini hilang? Padahal, sastra lisan ini nggak kalah indah dengan kisah-kisah Walt Disney.
So, gaes. Yuk baca cerita rakyat bareng. Membaca kan asyik!
Judul buku : Struktur Sastra Lisan Kerinci
Kurator : Syamsudin Udin, Mursal Esten, M. Atar Semi, Busri, Isna Nasrul Karim
Penerbit : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1985