Wednesday 4 November 2020

The Vegetarian: Mimpi Buruk Seorang Suami

the-vegetarian-mimpi-buruk-seorang-suami


Aku suka sekali makan coklat. Tapi, aku nggak begitu suka ikan. Aku juga nggak suka bawang merah. Jika makan sayur, aku akan membuang bawang merahnya. Meskipun begitu, aku bukan seorang vegetarian. Aku masih suka makan daging ayam.

Selama ini sih, aku belum pernah punya teman yang vegetarian. Seseorang yang dietnya hanya sayuran. Jadi, aku ingin tahu saat baca judul "The Vegetarian" . Karya Han Kang yang lumayan populer. 

Karya yang mengangkat premis diet vegetarian seorang istri pegawai biasa.  Diet vegetarian yang jadi mimpi buruk seorang suami. Pola makan yang ditentang oleh suami, adik, dan keluarganya. Pilihan yang dianggap mengganggu keharmonisan keluarga.

Selanjutnya, aku jadi berpikir. Kenapa pilihan diet seseorang bisa mempengaruhi orang lain? Toh, tubuh si istri kan miliknya sendiri? Ia berhak melakukan apa pun yang ia suka terhadap dirinya. Ya, kan?

So, aku pun membaca buku ini. Mungkin, aku akan menemukan konsep lain tentang diet vegetarian ini. Mungkin nanti aku bisa jadi seorang vegetarian. Meski hanya sehari saja. Siapa tahu diet ini bisa bikin hidupku lebih sehat? 

the-vegetarian-mimpi-buruk-seorang-suami



Sekilas cerita The Vegetarian


Aku nggak menyangka kalau pilihan istriku jadi seorang vegetarian bisa jadi mimpi buruk dalam hidupku.. Gimana istriku yang biasa-biasa saja bisa jadi nggak biasa lagi. Ia berubah jadi menyebalkan. Mempermalukan diriku di hadapan teman-temanku. 

Itu semua hanya karena mimpi! 

Bayangkan, saja! Pagi itu aku bangun dari tidurku. Kaget. Kulihat istriku dengan baju tidur tipisnya itu membuang semua daging di kulkas kami. Ia juga membuang semua daging yang harganya ribuan won! Menyisakan kulkas relatif kosong. Membuatku kesal!

"Apa yang kamu lakukan?!" Aku bertanya pada istriku. Ia hanya menggumam. "Aku bermimpi." Pandangannya kosong. Tanpa ekspresi.

Dalam kemarahanku,  aku berangkat kerja. Hampir saja aku terlambat. Aku berpikir. Menghibur diri, bahwa fase ini akan berlalu. Istriku yang relatif biasa-saja ini akan kembali seperti dulu lagi.

Tapi, aku keliru. Ya, istriku yang egois itu bahkan makin menjadi.  Ia tak hanya membuang makanan berbahan daging, ia juga enggan melayaniku. Tentu saja aku nggak tinggal diam.

Aku mengkritiknya. Ia hanya menanggapinya dengan dingin. Nggak bereaksi. Pandangannya juga kosong. Wajahnya yang nggak begitu cantik itu terlihat makin  cekung. Aku seperti hidup serumah dengan mayat.

Tubuhnya yang dulu nggak menggetarkan hatiku itu kelihatan semakin layu. Yang bikin aku nggak habis pikir adalah kebiasaan no bras nya. So, aku bisa lihat nipple nya dengan jelas. Padahal tipe dadanya bukan yang terlihat bagus tanpa bras.

Nah, ya itulah yang bikin aku kehilangan muka di depan teman-temanku. Selain kebiasaan sebagai the Vegetarian yang dengan taat dilakukannya. Nggak peduli dengan penderitaanku karena nggak makan daging berbulan-bulan di rumah. Hanya salad, kimchi, atau sayuram lain.

Malam itu bosku mengundangku makan di restoran mewah. Tahu kan istriku? Prinsip no bras nya itu bikin semua orang menatapku dengan tercengang. Mereka menoleh dua kali ke arah istriku untuk memastikan. Wajahku sudah merah padam.

Gimana nggak? Pakaian istriku itu tipis. So, nipple nya terlihat dengan jelas. Wajah istri bos menghina ke arahku dan istriku. Namun, seperti biasa istriku nggak terganggu. Cuek aja. 

Awalnya suasana terasa nggak nyaman. Hingga akhirnya makanan datang. Tentu saja, menu mewah yang terhidang adalah daging. Sekali lagi, istriku mengagetkan teman-temanku dengan pernyataannya bahwa ia nggak makan daging.

Semua mata memandang heran ke arah istriku. Aku malu sekali. Setengah mati aku menyelamatkan wajahku dengan bilang bahwa istriku ada masalah lambung. Semua orang hanya menaikkan alis. Bersimpati. Sementara aku memaki istriku dalam hati.

Selanjutnya, teman-temanku makan dan bercanda bersama. Kadang, mungkin karena kasihan, mereka mengajakku bicara. Selebihmya, mereka menganggap istriku seolah nggak ada.


the-vegetarian-mimpi-buruk-seorang-suami



Istriku sih terlihat nggak peduli. Ia hanya mengaduk-aduk saladnya. Ia bahkan nggak menyentuh sayur soup yang terhidang karena bumbunya menggunakan minyak daging yang lezat. Bisa kubilang, istriku itu nggak makan apa-apa.

Tentang The Vegetarian


Awal cerita karya Han Kang ini unik. Cocok banget buat penggemar karya Haruki Murakami, Sadeq Hedayat atau Pramoedya Ananta Toer. Terlebih dengan keistimewaan dari permainan emosi tokoh aku dan istri yang bikin gregetan.

Premis cerita sederhana yang mengaduk-aduk emosiku. Jujur aja, aku kesel banget dengan tokoh istri yang cuek banget dengan sekitarnya. Selfish. Ia nggak peduli dengan kebutuhan orang lain. Fokus dengan diri sendiri banget.

Tapi, aku berpikir bahwa seorang istri pun ingin dimengerti. Pasti ada alasan atas apa yang Yeong-hye lakukan. Nggak mungkin seorang istri bersikap aneh tanpa sebab. Apalagi Mr. Cheong mengakui bahwa istrinya adalah wanita biasa. 

Yeong-hye bukan wanita bodoh. Ia pintar dan punya pekerjaan. Meski penghasilannya tak sebesar In-hye, ia mengasilkan karya. Seorang wanita mandiri.

So, mungkin ada yang cerita tersembunyi dibalik sikap Yeong-hye. Respon keluarga Yeong-hye pun nggak seperti sebuah keluarga. Hingga Yeong-hye harus masuk rumah sakit.

Gimana hubungan dalam sebuah keluarga dipengaruhi konsep berpikir seseorang. Konsep yang dibesarkan oleh budaya di lingkungan keluarga, pertemanan, dan pendidikan. Kisah yang sederhana dari luarnya saja.

Penasaran? Yuk, cek tokoh utamanya..

Penokohan


1. Mr. Cheong, suami Yeong-hye. 

Seorang suami yang nggak begitu mengagumi istrinya. Ia pekerja biasa dengan fisik biasa dan kemampuan biasa saja. Hingga ia cukup puas mendapatkan seorang istri biasa.

Kemarahannya nggak mudah terpancing. Meski ia sering merasa mencekik istrinya karena kesal. Lalu, mengguncang tubuhnya kurusnya dengan keraa. Agar istrinya sadar dan menghentikan tingkah anehnya.

2. Yeong-hye, istri Mr. Cheng. 

Mimpi mengubahnya. Tiba-tiba suatu pagi, ia nggak mau makan daging lagi di rumah. Ia membuang semuanya ke tempat sampah. Hanya memasak sayur hingga tubuhnya tambah kurus. Tak bercahaya.

Akibatnya, ia sering terjaga di waktu malam. Insomnia. Matanya cekung. Pandangannya sering kosong. Tanpa ekspresi.

3. In-hye, adik Yeong-hye

Di mata Cheong, In-hye terlihat lebih cantik. Tubuhnya pun lebih padat. Lebih feminim. Ia juga seperti Yeong-hye dulu. Pintar memasak daging. 

Cheong pun mengkhayalkan In-hye dalam lamunan lelakinya. Ia terpesona pada In-hye yang cantik dan peduli padanya. Cheong tergila-gila.

Selain itu, In-hye pintar cari uang. Ia manajer penjualan kosmetik di kantornya. In-hye juga pandai mengurus rumah dan anak-anaknya. Bikin Cheong makin iri pada suaminya.

4. Ayah Yeong-hye, veteran perang Vietnam.

Seorang pria keras yang kerap memukul Yeong-hye di betisnya. Ia berhenti memukul Yeong-hye di usia 18 tahun. Pria keras yang minta maaf pada Cheong karena Yeong-hye jadi vegetarian.

the-vegetarian-mimpi-buruk-seorang-suami



Setting cerita The Vegetarian

The Vegetarian ini berlatar belakang keluarga pekerja kelas menengah Korea. Keluarga yang menganut budaya konvensional yang kental. Budaya yang menganggap seorang istri harus tinggal di rumah. Mengurus rumah tangga.

Suasana kehidupan keluarga Yeong-hye terkesan kaku. Nggak hangat. Dengan sikap Yeong-hye yang nggak mesra dengan suaminya. Mereka nyaris nggak ngobrol meski duduk bersama.

Apalagi dengan kondisi pernikahan Cheong dan Yeong-hye yang belum dikaruniai anak. Rumah mereka sepi. Hanya mereka berdua.

Meski sudah 5 tahun menikahi Yeong-hye, Cheong merasa nggak tahu dengan kondisi mental istrinya. Ia bertanya-tanya tentang nasib buruknya. Kenapa ia dulu nggak menikahi adiknya saja?

Selanjutnya sikap tertutup Yeong-hye dan keras kepalanya bisa saja dipengaruhi oleh masa kanak-kanaknya. Bukankah ayahnya sering memukulnya? Apakah itu jadi salah satu penyebab sikap aneh dan diet vegetarian nya?


Diskusi


Well, Premis diet yang sederhana dalam cerita ini ternyata bisa jadi konflik yang dalam. Gimana keputusan atas diri kita bisa mempengaruhi kehidupan orang lain di sekitar kita. Membuat mereka khawatir, marah, atau membenci kita.

Bagaimana pun, buku ini asyik. Aku suka bacanya. Jalan ceritanya ngalir dan nggak terduga. Meski nggak cocok untuk bacaan anak kalau nggak dimodif ulang.

So, tunggu apa lagi? Yuk baca bareng aku. Gratis kok. Kamu bisa check di archive.org. 
 

34 comments:

  1. Liat sinopsis novelnya aja udah biki gemes dan kesel bet liat kelakuan keluarganya. Btw, saya gak terlalu suka baca genre drama tentang keluarga gitu sih.


    Apakah Novel ini ada di toko buku ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setahuku buku ini tersedia dalam versi hardbook juga. Selain yang e-book ini. Mungkin bisa check di toko buku mbak๐Ÿ™

      Delete
  2. Harus baca nih saya
    Saya suka katakter nyleneh kaya Yeong Hye
    Pastinya ada latar belakang yang bikin dia jadi begitu
    Dan perkawinan mereka, khas banget
    Masing masing hanya butuh kawin sekedar "gugurkewajiban" ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya..tokoh2 di The Vegetarian ini nyeleneh semua, mbak. Dari Yeong-hye, In-hye, mr Cheong hingga ortu Yeong-hye. Potret keluarga modern Korea masa kini.

      Pasti suka deh. Apalagi kalo suka drakor๐Ÿค—

      Delete
  3. penggambaran keluarga yang begitu itu, juga sebenarnya nyata sih adanya hehehe :) drama keluarga memang kadang menarik buat dikupas, karena kita juga menjalaninya, entah sebagai ayah, istri, orang tua atau anak. Nice book mbak, reviewnya keren lengkap banget! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Ini terjadi di mana Aja. Baik di Korea atau pun Indonesia. Hubungan manusia itu unik, ya?

      Delete
  4. Aku baru denger penulis Han Kang.. Tapi bisa dibandingkan dengan Murakami dan Pramoedia. Harus baca sepertinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Han Kang masuk kategori recommended kalo mo neliti ttg Korea kini๐Ÿค—

      Delete
  5. Baca ulasan Buku ini bikin penasaran juga hehe. Terlebih ttg mempikian tubuh “ideal” dengan melalukan diet vegetarian ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang bikin penasaran, kak. Ceritanya mungkin beda dg yg kita bayangin ..

      Delete
  6. udah baca ini tahun lalu. kukira awalnya ini cerita ttg orang vegetarian yang menarik dan membangun. tapi ceritanya aneh sekali, kaku rasanya kalo ngebayangin menu kita semeja aja bisa jadi pertikaian dan masalah bahkan sumber masalah utama denk ya kalo novel ini. thanks mbak yoha buat reviewnyaa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih. Kisahnya emang beda dg yg kita pikir. Sebenarnya (mungkin) ceritanya ini ttg isu perempuan. Tema agak berat buat dibaca sekali duduk. To, mungkin enak buat bahan diskusi..๐Ÿค—

      Delete
  7. Waduh, tentang diet ya. Aku jadi introspeksi ke diri sendiri. Pemahaman tubuh langsing aku dengan keinginan suamiku juga beda. Aku kepengen langsing, dia kepengen aku montok. Haduh... jadi takut kayak di buku ini. Wkkwkwk. Jadi kepengen baca utuh bukunya deh. ๐Ÿ˜

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ceritanya emang bagus buat emak2 juga. (Mungkin) supaya lebih mencintai diri sendiri..ya kak๐Ÿ˜Š

      Delete
  8. Menarik banget nih ceritanya. Apalagi banyak pesan di bukunya. Ini buku terjemahan ya mbak? Untuk hasil terjemahannya enak dibaca gak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kak. Ini Terjemahkan dari Bahasa Korea. Buku yg kubaca ini berbahasa Inggris. Mungkin udah ada Terjemahkan Bahasa Indonesia nya. ..

      Delete
  9. Ceritanya menarik banget dan bikin penasaran ingin baca lengkapnya deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener kak..ini cerita yg ngangkat isu ttg perempuan

      Delete
  10. Menarik juga nih ceritanya..saya jadi penasaran sama ending ceritanya. Dari tema vegetarian bisa jadi novel..sudut pandang yang tak biasa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener. Ini cerita nggak biasa. Mungkin itu sebabnya buku ini disamakan dg karya2 Murakami

      Delete
  11. Kok aku jadi ikutan gemes sama tokoh utama ceweknya ya hahhaa. Tapi aku jugak gak habis pikir itu kebiasaan no brasnya emang terpengaruh sama pola dietnya atau emang dari dulu begitu? Duh makin kepooo wkwkwk. Asik kayaknya baca buku ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya..seru bukunya. Apalagi kalo suka drama keluarga ๐Ÿค—

      Delete
  12. Waah aku saksama banget nih baca postingan bini hehe sebagai sesama pecinta baca buku.

    Ngebayangun posisi si istri. Berarti memang ada bagian yang menceritakan why nya ya?

    Btw kalo ngereview d Instagram boleh tag @bukuberjalan.id Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya..selalu ada why ..

      Siap mbak. Makasih ๐Ÿ™

      Delete
  13. wow ini unik banget ceritanya, apalagi perilaku istrinya yang tiba-tiba berubah drastis dan kebiasaan no bras ini bikin aku penasaran dengan lanjutannya mba, ada apa ya sebenarnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya..kk. ceritanya unik. Mirip cerita di kehidupan nyata. Bisa dikepoin bukunya ๐Ÿค—

      Delete
  14. wah jadi penasaran sama ceritanya. aku jadi ingat sama film kim ji yeong yang juga diangkat dari novel Korea. dulu sempat sih baca novel Korea tapi aku kurang suka sama gaya penulisan/penterjemahannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang kadang buku terjemahan kurang 'greget' nya. Kalau yg kubaca ini versi terjemahan Bahasa Inggris nya..

      Delete
  15. Ayahnya kejem amat, suka mukulin gitu... Lingkungan keluarga memang jadi faktor utama dalam pembentukan kepribadian seseorang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak..kdrt emang sering terjadi di lingkungan keluarga. Verbal atau fisik..

      Mungkin itu sebabnya Yeong-hye punya masalah 'diet'..

      Delete
  16. Penasaran endingnya seperti apa hehe. Btw... Aku kasian sama si suami atas sikap istri yang begitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Endingnya gak terduga. Kedua-nya korban keadaan dan terjebak dalam pemahaman pengalaman masa lalu ..

      Delete
  17. Aku baca sekilas dari tulisan Mba juga terasa buku ini bagus dibaca. Malah pingin tau kelanjutannya apakah sang istri tetap menjalankan dietnya itu. Apakah pernikahan mereka berlanjut atau bubar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cerita nya ini mirip kehidupan sehari-hari, mbak. Bagus buat kasih insight buat kita ttg isu perempuan modern di Korea

      Delete

And The Mountains Echoed: Harapan dalam Keputusasaan

Manaar tergeletak di kasur tipis, butut dan bau   di antara kasur-kasur serupa di ruangan sempit itu. Tubuhnya kurus dengan benjolan membesa...