Showing posts with label childbirth. Show all posts
Showing posts with label childbirth. Show all posts

Sunday 28 June 2020

Happy Moments of First Baby, Pregnancies, and Its Myths

Kebahagiaan itu sederhana. Sebagamana sebuah keluarga yang menanti kehadiran seorang bayi pertama yang dinanti. Apalagi bagi seorang pria sekaligus suami yang menantikan detik-detik menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya. Perasaan excited dan antisipasi yang tak terkira pasti memenuhi relung hati. Ditambah rasa syukur pada nikmat yang Allah berikan atas amanah yang luar biasa.


Mungkin rasa itu juga yang terlukis seperti yang disampaikan oleh tulisan ini, Kenginan yang dalam seorang suami untuk ikut berkontribusi dalam proses kehamilan dan kelahiran tak mengurangi berjuta rasa resah membuncah karena menunggu kelahiran si buah hati.

Desire to be a part of the pregnancy and childbirth does not reduce a man's anticipation of discomfort regarding an... Nowhere is the socioeconomic programming so 'hardwired" as in the intense pressure fathers feel to provide financial.(Parenthood in America: An Encyclopedia - Volume 1 page 228)
Bahkan di berbagai budaya,  peran suami atau pasangan hidup yang intense dapat membantu bumil melewati masa kehamilan dan kelahiran dengan baik.

Meski budaya kuno terkait pregnancy and childbirth lebih bernilai spiritual, dibandingkan sekarang. But, somehow.. moment ini pasti memberi pengharapan.


Momen Berkesan Kehamilan dan Persalinan

Persiapan menyambut kelahiran bayi can be rewarding and challenging for both expecting parents, especially for a new father. 

Sebagai calon ayah, kamu harus mempersiapkan diri menghadapi proses kehamilan dan melahirkan. Berusaha mengorganisir segalanya agar dapat memberikan yang terbaik bagi si bayi, sebagai amanah terindah Allah.

Kamu juga mungkin akan sangat kelelahan karena sibuk menemani dan membantu istri yang sedang hamil mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Apalagi, ditambah tugasmu untuk tetap bekerja demi keluarga kecilmu. 

Bahkan, saat kelahiran nanti kamu akan super rempong. Terutama dalam 6 - 8 minggu kelahiran si bayi. Saat di mana si bayi butuh perhatian ekstra untuk makan dan tidur. 


Membawa pulang bayi pertama pasti memberi kesan mendalam bagi sang ayah baru. Perasaan yang mungkin tak bisa dilukiskan oeh kata-kata. Apalagi jika si bayi telah lama dinanti-nanti oleh keluarga besar. Kebahagiaan yang hadir datang bersama doa-doa.

Nah, bersama bahagia itu, bayi yang hadir dalam keluarga pun membawa banyak pengaruh fisik dan emosi  bagi kedua orang tuanya, termasuk sang ayah. Hal yang juga merubah ritme rutinitas harian ayah. Pastinya si ayah baru nggak bisa nongki bareng konco-konco sementara waktu karena harus berbagi tanggung jawab dengan istri dalam pengasuhan si buah hati.

Secara fisik, ayah akan mengalami kelelahan karena menemani sang istri melahirkan. Apalagi jika istri menjalani proses rumit C-section. Otomatis, pekerjaan rumah tangga akan dikerjakan oleh ayah sampai istri pulih. Kebayang kan capeknya? Maklum aja sih, ayah belum terbiasa kan?

Sedangkan secara emosi, ayah akan merasakan ikatan batin yang mendalam dengan  bayi. Perasaan akan campur aduk. Bahagia dengan kelahiran bayi. Khawatir jika tak sanggup mendidik si bayi dengan baik. Meski, nanti kamu akan merasakan kehilangan alone time dengan istri. So, ayah (suami) harus memastikan untuk sekali waktu mengatur date dengan istri agar istri selalu bahagia. Karena happy wife is happy family, ya kan?



How to Cope?

Seorang teman bilang padaku, nggak ada madrasah how to be a parent? Mungkin yang ada adalah sharing group bagi sesama orang tua untuk mengatasi permasalahan yang timbul saat pertama kali menjadi seorang ayah. Like what people said "Knowledge is weapon". Jadi, pengalaman-pengalaman sesama orang tua mungkin dapat dijadikan hikmah.

Berikut tips yang mungkin bisa dijadikan referensi untuk menghadapi the Big day

1. Siapkan makanan siap saji, Jika merasa ingin masak, buat double porsi dan bekukan. Siapkan juga menu take-out food restaurants handy. Termasuk yang siap antar.

2. Tata ulang sistem laundry menggunakan satu hamper per anggota keluarga, agar mempermudah menyortir dan merapikannya. Laundry merupakan salah satu masalah keluarga baru. 

3. Jika memungkinkan, gunakan produk yang bisa dipakai bersama, misalnya: stroller berwarna hijau, cribs, bassinets atau produk lain yang terkesan netral. Jadi bisa menghemat waktu dan uang.

4. Siapkan selimut, diaper, atau baju di mobil. 

5. Minta anggota keluarga untuk menghabiskan waktu bersama istirimu pada malam bayimu lahir. Selain keluargamu akan senang, istri juga bisa istirahat sebentar.

6. Jika memungkinkan, asistern rumah tangga dapat membantu meringankan pekerjaan istri di rumah.

7. Jangan lupa memanjakan istrimu. Biarkan ia menikmati kesenangan sederhana seperti mendengarkan musik atau menonton agar istri relax setelah lelah seharian.

Gimana? Tips simpel, kan? Pastinya sih, being a super daddy is a challenge. But, something is sure, Kebahagiaan istri adalah kebahagiaan keluarga, ya kan ya kan?

Ah, membayangkannya aja udah bikin seneng ya wkwk..

Anyway, ayah juga mungkin harus tahu bahwa bahagia juga akan lengkap jika bayi terlahir sehat. Aku sih pernah dengar beberapa mitos di beberapa negara mengenai fregnancy and childbirth, seperti: saffron yang katanya bisa bikin bayi terlihat fairer atau lebih putih. Atau mitos bahwa saat hamil, ibu nggak boleh mengkonsumsi makanan bernutrisi karena khawatir sulit melahirkan. Hingga bayi lahir dalam keadaan malnutrisi. 

Nah, mengingat banyaknya mitos-mitos di seluruh dunia yang mungkin nggak relevan di zaman ini, mungkin ada baiknya ayah  dan teman ayah tahu, ya? Yuk, kita baca.




Seperti yang kita ketahui bahwa mitos mengenai ibu hamil dan melahirkan beredar kental di seluruh dunia. Mitos yang berkembang bersama budaya yang usianya bahkan lebih tua dari usia kita semua. So, butuh pengetahuan dan riset yang tepat untuk mengetahui kalau mitos itu benar atau tidak.

Mitos kebiasaan makan

Menurut Parmar, di India dilaporkan ada 31, 7% responden percaya bahwa konsumsi saffron dapat menghasilkan fairer skin of the child. Padahal konsumsi berlebihan saffron pada hewan mengakibatkan embryonic malformation. Hingga penggunaan saffron dihindari pada bumil.

Bahkan ada mitos tentang bumil "eating for two". Padahal bumil hanya memerlukan kalori dalam jumlah tertentu.  Sekitar 300 kalori tambahan bagi ibu hamil, dibandingkan jumlah kalori yang dibutuhkan wanita dewasa sekitar 2500 kalori. Dikhawatirkan konsumsi nutrisi dan sugar berlebihan akan menyebabkan overweight yang akan berakibat buruk pada kesehatan ibu dan bayi..

Literatur di India dan Malaysia melaporkan bahwa beberapa buah dan sayur dipercaya berbahaya pada ibu hamil. Pepaya, salak, bitter gourd, dan nanas dipercaya dapat mengakibatkan keguguran.

Di Kenya, sayuran berdaun hijau dipercaya dapat mengakibatkan bayi cegukan dan tersengal selama menyusui.  Sementara di Italia, gula dipercaya dapat mengobati pusing dan keletihan selama kehamilan. Lalu, penelitian tentang dietary patterns and development of gestational diabetes mellitus (GDM), Shin et al, melaporkan tingginya konsumsi refined grains, fat, gula, dan rendahnya intake buah dan sayur menimbulkan tingginya risiko GDM.

Mitos Physical Activities

Marshal et al (22) menyatakan bahwa komunitas di selatan USA, aktivitas bumil biasanya tidak dibatasi mengingat kepercayaan bahwa kegiatan sehari-hari dapat memberikan latihan yang cukup. Ada juga yang percaya bahwa istirahat lebih penting bagi keselamatan ibu dan bayi.  Sementara yang lain percaya bahwa aktivitas fisik berbahaya bagi kehamilan.

Berbeda dengan bumil di Maasai, Tanzania yang dengan stabil menambah beban kerjanya  selama trimester kedua dan ketiga hingga kelelahan, dan melewati check antenatal. Itu dilakukan sebagai persiapan postnatal saat bumil tinggal di rumah. Sementara di Pakistan, Atif et al, melaporkan bahwa 76, 4 % responden percaya mengangkat beban dapat mengakibatkan keguguran.

Rekomendasi dari Center for Disease Control and Prevention, aktivitas fisik adalah 150 menit per minggu dengan latihan intens yang moderat seperti: jalan santai selama atau setelah melahirkan. Sementara bagi bumil yang sudah terbiasa melakukan aktivitas fisik yang sangat intens bisa dilanjutkan, asalkan bumil bisa mejaga kesehatannya. Untuk diketahui bahwa immobility adalah salah satu penyebab deep vein thrombosis. So, bumil diharapkan untuk tetap aktif bergerak.

Mitos Proses Melahirkan

Ada artikel yang berasal dari  Australia dan USA  menyatakan bahwa melahirkan adalah proses alami, dan perawatan medis modern dianggap mengganggu proses ini.

Sementara bumil di Ethiopia menghindari hospital delivery karena takut dengan  prisedur C-section. Bahkan di Paskistan orang-orang percaya bahwa setelah melahirkan dengan C-section, kegemukan akan berlangsung lebih lama. Hal yang tak selalu benar karena kegemukan bisa jadi disebabkan oleh minimnya aktivitas fisik dan pola makan ibu. 

Nah, di negara Swedia dan Brazil ditemukan risiko C-section lebih tinggi dibanding prosedur kelahiran normal   (vaginal delivery). Bukti bahwa C-section bukanlah jawaban super dibanding vaginal delivery, kecuali dalam kasus tertentu.


Myths Birth Attendants (dukun bayi/bidan/dokter kandungan)

Seorang doula (dukun beranak) dipercaya punya pengetahuan dan skill melebihi trained birth attendants untuk mengatasi komplikasi dalam proses melahirkan. Kepercayaan old yang sekarang mungkin tak dipegang seerat dulu. Menurut data tahun 1990-2015 di negara-negara seperti Srilangka, Malaysia, Thailand, Mesir, Honduras, Indonesia dan Bangladesh dilaporkan bahwa bidan terlatih kasih kontribusi penurunan maternal mortality.


Myths Placenta dan Umbilical Cord

Pernah dengar plasenta bayi yang dikubur atau dikonsumsi?

Nah, di Australia ditemukan laporan bahwa responden memilih meninggalkan plasenta (lotus birth) menempel pada bayi. Mereka percaya bahwa lotus birth adalah hak bayi dan memotongnya berarti mengambil yang bukan milikmu. Beberapa kepercayaan bahkan menganggap dengan mengkonsumsi plasenta dapat menjaga kesehatan. Padahal peneliti mengklaim bahwa diperlukan studi khusus untuk mengetahui pengaruh lotus birth bagi tubuh manusia.

Sedang di Nepal dan Laos, praktek memotong lotus birth menggunakan bambu, silet atau alat cukur, dan memadukkan minyak sayur, lem, dan abu ke dalamnya. Data WHO menyebut kisaran 34, 019 bayi mati karena kasus neonatal tetanus di tahun 2015.

Bahkan ada juga yang memasukkan kain ke mulut ibu agar muntah untuk mengeluarkan plasenta. Praktik yang membahayakan ibu. 

Sedang di tempatku, lotus birth dipercaya punya hubungan khusus dengan bayi. So, lotus birth dikubur bersama pen, pensil, kertas dan lain-lain. Lalu, diterangi oleh lilin. Aku sendiri sih belum paham dengan tujuan praktik ini. Mungkin, ada kaitannya dengan harapan akan kebahagiaan ya?


Diskusi

Kepercayaan yang dianut berbagai budaya di seluruh dunia tentang pregnancies dan childbirth adalah isu yang penting diketahui sebagai referensi. Meski mungkin beberapa praktik yang dilakukan dianggap nggak realistis karena erat dengan kepercayaan pada hal gaib, seperti bumil yang wajib bawa peniti atau gunting guna mengusir roh jahat. 

Aku sih percaya bahwa pengetahuan yang relevan dan cukup mengenai isu ini akan bikin ayah lebih siap menghadapi moment bahagia ini. Selebihnya, serahkan pada yang ahli saja. Sambil terus yakin bahwa medical care yang baik ditambah cinta dan perhatian ayah baru akan membuat ibu dan bayi sehat dan bahagia. Insya Allah.

Btw.. congrats for you mr. Zein. Moga sang buah hati jadi kebanggaan keluarga^^

Aamiin..

Salam literasi^^

Bandarlampung, 26 Juni 2020

And The Mountains Echoed: Harapan dalam Keputusasaan

Manaar tergeletak di kasur tipis, butut dan bau   di antara kasur-kasur serupa di ruangan sempit itu. Tubuhnya kurus dengan benjolan membesa...