Sunday, 20 October 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis NIlai-Nilai Kebajikan Universal Sebagai Pemimpin

 

koneksi-antar-materi-modul-3.1-pengambilan-keputusan-berbasis-nilai-nilai-kebajikan-universal-sebagai-pemimpin

Assalamualaikum, bapak/ ibu hebat. .

Tabik pun.. Salam bahagia. Setelah saya mempelajari modul 3.1, maka saya akan membagikan Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis NIlai-Nilai Kebajikan Universal Sebagai Pemimpin yang telah saya upload di media sosial Youtube. 

Semoga bermanfaat.

Terima kasih.

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis NIlai-Nilai Kebajikan Universal Sebagai Pemimpin


Thursday, 17 December 2020

And The Mountains Echoed: Harapan dalam Keputusasaan

And-The-Mountains-Echoed-Harapan-dalam-Keputusasaan

Manaar tergeletak di kasur tipis, butut dan bau  di antara kasur-kasur serupa di ruangan sempit itu. Tubuhnya kurus dengan benjolan membesar di perutnya akibat tumor. Sementara Markos yang terbaring tak jauh dari Manaar memandangi sekitarnya. Mata cekung Manaar sayu di kepalanya yang terlihat besar di tubuh kecilnya.  Lalu, mata mereka bertemu. Sebutir air mata jatuh menggelinding di pipi tirus Manaar. Bagai harapan dalam keputusasaan.

Sepotong kisah Manaar dan Markos dalam And The Mountains Echoed ini menghunjam di hatiku. Aku membayangkan kehidupan seorang Manaar, anak dari ibu seorang prostitute dan ayah pencuri di jalanan India. Seorang anak yang tinggal bersama paman dan bibinya yang sering menyiksanya. Seolah ia nggak berharga dan nggak pantas dicintai.

Baca juga: Yuk Praktik Baik Mengantar OYPMK dan Disabilitas Meraih Mimpi

Seolah itu belum cukup, tubuhnya pun penuh bekas luka sundutan rokok dari germo yang sering menjadikan tubuhnya asbak saat ia kecil. Ia akan mati sendiri di sini bagai seonggok sampah. Nggak ada yang menemani. Nggak ada yang akan bersedih untuknya. Hanya angin dan gema pegunungan yang menyaksikan keberadaannya.

Markos, lalu merawat Manaar dengan kelembutan. Mengangkat tubuh Manaar dengan hati-hati agar ia nggak merasa kesakitan. Lalu, menyuapinya dengan perlahan. Sebelumnya, Manaar diangkat seperti sekarung beras dan sering tersedak saat perawat menyuapinya dengan buru-buru. Tak ada yang menemani atau menjenguknya.

Markos, seorang dokter bedah plastik yang mengarungi tanah-tanah asing. Jauh dari tanah kelahirannya di Tinos, Yunani. Tertatih-tatih mencari jati dirinya. Memperhatikan dan menunggu sesuatu atau seseorang untuk mengubah dunia.

Tokoh Markos ini adalah salah satu tokoh dalam buku And The Mountains Echoed yang nggak pernah lelah mencari-cari bagian dirinya yang hilang. Berusaha mengumpulkan serpihan harapan yang menggema di antara penggunungan yang jauh. Seperti seorang anak manusia yang berlari kesana-kemari demi pencariannya tentang arti kehidupan, kebahagiaan, cinta dan harapan.

Baca juga: Stoikisme dan Gaya Mengajar Guru di Sekolah

Sedangkan, tokoh Saboor yang jadi pembuka cerita adalah gambaran seorang ayah yang begitu mencintai keluarganya. Rasa yang nggak luntur meski keputusan yang dibuat mengurai kesedihan yang nggak bertepi. Sepanjang hayatnya.

Kisah-kisah dari para tokoh di buku ini mengharu biru. Menghantui nurani kita. Mengetuk kesadaran tentang arti sebuah keluarga yang nggak pernah luntur. Meski kadang kita berbuat kesalahan, keluarga akan selalu merengkuh kita. Memaafkan dan melindungi kita lagi dan lagi.

Sinopsis And The Mountains Echoed

Baba bercerita tentang Baba Ayub yang tinggal di Shadhbagh, desa miskin yang sering diserang musim dingin yang menyakitkan. Namun, Baba Ayub selalu merasa beruntung karena ia memiliki semuanya. Hingga suatu hari salah satu yang berharga hilang dari pelukannya. Aziz, putra yang paling ia sayangi.

Nun jauh di pegunungan sana, hiduplah The Dev, monster mengerikan yang sering meminta korban anak-anak. Ia akan mendatangi kampung dan mengambil seorang anak dari keluarganya. Nggak terhitung berapa anak yang sudah dibawanya. Hingga kesedihan menghantui keluarga-keluarga tersebut. Termasuk keluarga Baba Ayub.

Baba Saboor mengisahkan dongeng Baba Ayub pada Abdullah dan Pari. Dongeng yang jadi pertanda perpisahannya dengan Pari, putri bungsunya. Bedanya, Baba Ayub mendapat berkah lupa dengan kesedihannya. Sedangkan, Baba Saboor dan  Abdulah hidup dalam kehilangan yang menghantui sepanjang kehidupan mereka.

Sementara, Pari yang berubah nama menjadi Pari Wahdati menikmati kehidupan bahagia sejenak. Solaiman Wahdati dan Nila Wahdati begitu menyayanginya. Hingga, keadaan berubah. Nila dan Pari harus pergi ke Paris. Meninggalkan Solaiman bersama Nabi di Kabul.

Kehidupan Pari dan Nila di kota Paris nggak seindah gemerlap kota Paris. Berulang kali Pari harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ibunya mengalami depresi berat. Akhirnya usaha bunuh diri Nila berhasil. Meninggalkan Pari yang seolah kehilangan arah.

Di tempat lain, Nabi merawat Solaiman yang tergeletak tak berdaya karena terserang struk. Bertahun-tahun Nabi nggak menyadari betapa perasaan Solaiman. Ia hanya merasa cintanya telah hilang. Pergi jauh.

Nabi hidup dalam penyesalan berkepanjangan.  Ia menyesali keputusannya untuk memisahkan keponakannya, Pari dari keluarganya. Apalagi ia menyadari hubungan Abdulah dan Pari yang lebih dari kakak dan adik. Abdulah yang mengurus adiknya, memandikan dan memeluknya sejak ibunya meninggal saat Pari masih bayi.

Nabi menghukum dirinya dengan mengurus Solaiman. Bertahun-tahun ia melalui waktu bersama Solaiman. Menemaninya. Meski, ia tahu apa yang dirasakan oleh Solaiman padanya.

Selanjutnya, perang meluluhlantakkan Kabul. Kehidupan Nabi berubah bersama serangan tentara Taliban. Ia pun bertemu dengan Markos. Seorang dokter yang ikut membantu anak-anak korban perang.

Markos yang punya kesedihan dan keputusasaan sendiri yang ia tinggalkan di kampung halamannya di Tinos, Yunani. Ia yang seperti Nabi, berusaha lari dari beban tanggungjawab keluarga. Namun terperangkap oleh hal yang sama di tanah yang asing.

Penokohan dalam And The Mountains Echoed

Tokoh-tokoh dalam cerita ini begitu kuat dan saling berkaitan. Hingga kita nggak akan mengerti tanpa membaca buku ini dengan tuntas. Mungkin, ini karena tokoh-tokohnya masih ada hubungan satu dengan yang lainnya.

Saboor, ayah Abdulah dan Pari

Seorang pria yang berhati keras. Jarang tersenyum. Kehidupan yang sulit menjadikannya harus merelakan Pari untuk diadopsi oleh majikan Nabi. Tuan Solaiman Wahdati. Meski penyesalan menjadi napas yang ia hirup sejak itu.

Saboor sering menyendiri di bawah pohon di tanahnya yang kering. Memandang jauh. Tubuh kurusnya melengkung karena penuhnya beban derita.

Parwana, istri Saboor

Ibu dari Iqbal, saudara tiri Abdulah dan Pari ini memiliki saudara kembar. Masooma namanya. Parwana pun, terjebak dengan  tanggung jawab dan kesedihan penyesalan sepanjang hidupnya. Semuanya karena Masooma yang ia tinggalkan sendiri di sana.

Nabi, saudara laki-laki Parwana

Pria sederhana yang tubuhnya kerap berbau bawang ini begitu mengaggumi Nila, istri majikannya. Cinta yang hadir di hatinya itu nggak sempat berkembang. Layu karena keputusan yang mereka buat bersama.

Nila Wahdati, istri Solaiman Wahdati

Seorang wanita cantik yang mencintai keindahan dan kebebasan. Seseorang yang sering terperangkap dalam ilusi pemikirannya sendiri. Artis dalam dunianya sendiri, hingga ia hilang di dalamnya.

Pari Wahdati

Adik kesayangan Abdulah yang hidup di hatinya. Pari yang sering merasa ada sesuatu dari dirinya yang hilang. Ia berusaha mencari, lalu sesaat ia merasa telah menemukannya. Hingga, kenyataan menghantui nuraninya.

Abdulah,  kakak Pari

Pria yang hatinya seperti seorang anak-anak. Selalu dihantui rasa kehilangan hingga akhirnya ingatan pun meninggalkannya. Jauh sebelum raga pergi. Menjadikan Pari, putrinya merasa beban dunia menghimpitnya.

Pari, putri Abdulah

Seorang gadis yang takut untuk meninggalkan zona aman kehidupannya. Kekasihnya pun meninggalkannya. Dalam kehidupannya, ia selalu menginginkan dirinya memiliki saudara seperti anak lain. Hingga dalam pikirannya Pari menciptakan seorang saudara yang ia namai Pari. Kerinduan akan keindahan keluarga seperti yang lain.

Markos, teman Nabi

Seorang dokter bedah plastic yang tergabung dengan organisasi bantuan asing yang bekerja di Kabul. Berkat dirinya, Pari Wahdati mengetahui bahwa Abdulah masih hidup. Ia, mendapat amanah untuk menyerahkan wasiat Nabi pada Pari Wahdati. Kemenakan Nabi yang tinggal di Paris

Thalia

Sahabat kecil Markos yang tinggal bersama ibu Markos di Tinos. Wajahnya yang rusak karena digigit anjing membuat Thalia harus terus memakai topeng. Thalia juga yang sering mengingatkan Markos untuk menghubungi ibunya.

Diskusi

Mungkin nggak akan pernah ada yang mengira akan batas dari kesedihan. Ya, nggak semua orang punya privilege untuk sesaat merasakan namanya grievance for a little awhile. Beberapa mungkin hanya menjalani hidup begitu saja. Seolah nggak merasakan kesedihan lagi. Meski air mata itu masih saja mengalir.

Begitupun kisah-kisah dari para tokoh di buku And The Mountains Echoed ini nggak akan bosan buat dibaca. Buku yang mengetuk kesadaran kita tentang arti sebuah keluarga dan cinta. Bagaimana sebuah keluarga bisa selalu menerima dan memaafkan kita, sebesar apa pun kesalahan kita di masa lalu. Memberi kita harapan dalam keputusasaan.


Monday, 30 November 2020

This is My Way: Perjalanan Menemukan Hakikat Hidup


this-is-my-way-perjalanan-menemukan-hakikat-hidup

Bicara tentang hidup, pasti nggak lepas dengan pertanyaan apa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul berikut dengan jawaban dan pertanyaan selanjutnya. Nggak pernah akan usai selama manusia itu masih hidup.

Manusia yang erat keberadaannya dengan kegelisahan. Keresahan. Pencarian akan jawaban pertanyaan semesta yang terus hidup. Sehingga, mungkin perlu guru yang bijak untuk menuntun kita menemukan jalan agar nggak tersesat.

Seperti kisah Maftuha, penulis "This is My Way" yang menuturkan kisah perjalanan menemukan hakikat hidupnya. Kisah miliknya sendiri yang mungkin juga pernah kamu alami. Perjalanan khas yang dapat diambil hikmahnya.

Sekilas tentang This is My Way


Membaca buku bersampul biru ini seperti membuka catatan-catatan kecil. Menautkannya perlahan. Lalu, kita jadi paham bahwa hidup ini sederhana dan penuh harapan.

"Mencairkan Buku Harian dari Almari pendingin" (Rendra Bagus Pamungkas)

Orang bilang, almari pendingin adalah tempat kamu menyimpan makanan. Kita bisa menyimpan makanan apa pun di dalamnya. Lalu, mengambilnya sesuai dengan kebutuhan kita. Begitulah buku ini.

Dunia Cinta Buya dalam This is My Way


Ini adalah puisi cinta Buya. Ini tentang keinginannya. Keresahan dan semangat yang terangkum dalam kata-kata cinta. Kata-kata yang mungkin bisa jadi magnet buku ini untuk dibaca dan diresapi.

...Kemudian lagi wahai kekasihku
Bila engkau ingin mengetahui secara persis
Di mana letaknya batas-batas kemungkinan dalam hidup ini
Aku kira engkau harus berani mencoba melangkah setapak
Melewati sedikit saja garis kemungkinan
Sampai engkau masuk dalam wilayah kemustahilan
Yang telah banyak membuat orang putus asa
Setelah engkau alami sendiri, nanti baru tahu
Bahwa kemustahilan itu hanya imajinasi orang yang berakal pendek..(hal 11)


Selanjutnya, aku pun berpikir tentang perjalanan hidupku sendiri. Kemustahilan yang ada dalam alam pikirku. Yang hadir karena rasa takut dan sempitnya ruang pemahamanku.

Sungguh, kata-kata cinta Buya ini menghentakkanku dari lamunan panjangku tentang hidup ini. Aku tersadar kalau hidup ini nggak melulu tentang kemungkinan kegagalan. Selalu ada potensi keberhasilan jika kita tak membatasi diri kita sendiri. 

Kelebihan Buku


Buku ini memberi pemahaman baru padaku tentang sebuah perjalanan. Bahwa alasan dari perjalanan dan awal keberadaan kehidupan ini adalah cinta. Cinta pada Allah.

Cerita-cerita dalam buku This is My Way ini juga jujur menceritakan tentang pergolakan dan kegelisahan penulis menapaki fase-fase kehidupannya. Nggak bertele-tele, hingga menurutku buku. bagus dibaca buat kamu yang sedang mencari jati diri tanpa harus jatuh bangun menjalaninya.

Pengalaman-pengalaman kehidupan penulis dalam meretas rasa kehilangan ayah pun dapat dijadikan hikmah buat kita. Hidup ini abadi dalam kenangan orang-orang yang mencintai kita

Penasaran dengan buku kece ini? Yuk, pesen lewat @komunitasOdop atau lewat nomor 081332402782. 

Akhirnya, mari kita rayakan perjalanan menemukan hakikat hidup ini bersama-sama. Yakin aja, kebersamaan dalam perjalanan itu pasti menyenangkan.


Judul buku  : This is My Way
Penulis.       : Maftuha
Tebal buku  : 151 halaman
ISBN.          : 978-623-78072-6-1
Editor.        : Nining Prasetya
Penerbit     : Caraka Publishing

Sunday, 22 November 2020

Mendidik dengan Cinta: Karena Anak Begitu Berharga

mendidik-dengan-cinta-karena-anak-begitu-berharga


Seorang pemuda mengerutkan dahinya, hatinya terenyuh melihat seorang ayah yang memukul anaknya di tepi jalan. Ia berjanji pada dirinya sendiri, ia nggak akan jadi ayah seperti itu kelak.

Namun saat pemuda itu menikah dan dikaruniai anak-anak, ia lupa janjinya dulu. Ia marah dan sering memukul anaknya karena kesal. Ia nggak ingat lagi dengan janjinya untuk mendidik anak-anaknya dengan kesabaran. Mendidik dengan cinta karena anak itu berharga.

Kisah pemuda ini sering terjadi di kehidupan ini. Menyadarkanku bahwa mendidik anak itu nggak mudah. Kita perlu terus belajar agar dapat menjadi orang tua yang baik.

Kita bisa berusaha mempelajari pola pengasuhan yang sesuai dengan kita. Nggak perlu membandingkan dengan keluarga lain karena tiap keluarga itu berbeda. Unik.

Sebagaimana keluarga itu unik, anak-anak pun terlahir berbeda. Masing-masing anak memiliki keistimewaan yang khas. Mereka berbeda dan luar biasa.

Pemahaman yang baik tentang parenting, mendidik dengan Cinta akan mempermudah kita untuk menyelesaikan tantangan dalam mengasuh anak Kita. Insya Allah. Kita akan mengerti bahwa anak-anak adalah seorang manusia yang terlahir dengan kecerdasan dan rasa ingin tahu yang tinggi. 

Sebagaimana seorang ahli mengatakan bahwa anak itu bukan separuh manusia. Seorang anak adalah manusia seutuhnya yang dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah dan menerima risiko dari perbuatannya. 

Seorang anak balita, misalnya punya kapasitas berpikir yang baik. Peniru dan pengamat yang baik. Nggak ada perbuatan dan perkataan yang luput dari pengamatannya.

Selanjutnya, aku mengerti kisah pemuda itu bukan berarti ia gagal sebagai orang tua. Ia hanya perlu belajar lagi dan konsisten dengan niatnya. Semua orang bisa belajar untuk jadi orang tua yang penuh cinta dalam mendidik anak-anaknya.


mendidik-dengan-cinta-karena-anak-begitu-berharga


Mendidik dengan Cinta Karena Anak Begitu Berharga

Orang tua yang memahami karakter positif anak, akan menghasilkan anak-anak berkarakter positif juga. Pemahaman yang muncul dari pengetahuan mengenai tipe-tipe anak adalah modal awal yang baik. Memahami kekhasan tipe-tipe ini dapat membuat orang tua lebih mudah mengatasi masalah yang timbul. 

Tipe mudah, perlu adaptasi, dan sulit adalah 3 tipe unik yang dijelaskan di buku ini. Tipe-tipe anak yang punya kelebihan dan kekurangan. Hal yang menandakan bahwa anak-anak itu istimewa.

Dalam buku Mendidik dengan Cinta Karena Anak Begitu Berharga  menyebutkan kelebihan dan kekurangan 3 tipe anak ini, yaitu:

1. Tipe mudah

Azis berdiri di depan kelasnya. Dengan berani ia mengajukan diri sebagai ketua kelas tanpa diminta bu guru. Anak yang ceria itu dengan gesit memimpin teman-temannya berbaris. 

Azis juga senang mengobrol dan bermain bersama teman-teman barunya. Nggak canggung. Ia berlari kesana kemari tanpa rasa takut.

Kelebihan tipe mudah

Azis adalah anak yang mudah bergaul, ceria dan berani. Ia juga nggak takut untuk mencoba hal baru. Ini bikin Azis punya banyak teman dan disukai guru-guru karena keberanian dan kemandiriannya.

Sekilas Azis tampak seperti anak sempurna. Orang tua lain pun sering membandingkan anaknya dengan Azis. Mereka ingin anaknya seperti Azis yang berani dan ceria.

Kekurangan tipe mudah

Sifat Azis yang ceria dan mudah bergaul bikin ia nggak betah diam. Ia senang mengunjungi rumah teman-temannya. Ia jarang di rumah. Pulang ke rumah hanya untuk makan dan tidur.

Azis juga suka mencoba hal yang menantang baginya. Ia sering pulang dengan luka di lutut. Bajunya pun kotor dan sobek. Ini sering membuat ibu merasa khawatir.

2. Tipe yang perlu adaptasi/ pemanasan lebih dulu

Beda dengan Azis, Dedi cenderung lebih tenang. Pendiam. Meski bukan penyakit. Dedi perlu waktu untuk mengenal lingkungan baru sebelum ia dapat akrab dengan teman-teman baru.

Dedi akan mengamati lingkungan barunya dengan teliti. Ia nggak bisa langsung merasa nyaman di tempat baru. Ia juga butuh dorongan orang tua untuk mencoba hal baru.

Kelebihan tipe perlu adaptasi

Dedi nggak mudah akrab dengan orang asing. Hal yang cukup baik di tengah maraknya aksi penculikan anak. Dedi pun selalu hati-hati dalam bertindak, hingga ia nggak mudah terluka.

Selain itu Dedi nggak mau bertindak tanpa persetujuan orang tuanya,  seperti Azis yang bisa lari-lari di rumah tetangga saat bertamu. Dedi cenderung nggak seagresif Azis. Lebih mudah dikendalikan.

Kekurangan tipe perlu adaptasi

Dedi cenderung nggak bisa melakukan hal baru tanpa support dari orang tuanya. Nggak punya inisiatif untuk bertindak karena perlu waktu untuk memikirkannya. Ia perlu motivasi orang tua untuk mencoba tantangan baru.

3. Tipe sulit

Berbeda dengan Azis dan Dedi, Ani termasuk tipe sulit beradaptasi. Ia gadis manis yang menempel terus pada ibunya. Ia nggak mau melepaskan ujung baju ibunya dari genggaman tangannya. Terpaksa ibu ikut duduk di kelas.

Ibu sedikit kesal dengan putri kecilnya yang manis dan penurut ini. Biasanya, Ani ceria dan percaya diri jika ada di rumah. Namun ia nggak mau ditinggalkan ibunya di kelas. 

Ani pun sangat pemalu dan penakut jika ada di lingkungan baru. Nggak berani ambil risiko untuk melakukan tantangan meski ibu terus mendorongnya. Ia hampir nggak pernah jauh dari ibu.

Kondisi ini bikin ibu repot dan bingung jika harus berpergian. Ani selalu ingin ikut dengannya. Seolah ia nggak punya teman sebaya.

Kelebihan tipe sulit

Kadang, ibu senang mengajak Ani berpergian karena ia manis dan penurut. Nggak pernah membantah dan berlarian seperti Azis. Ia juga mudah diatur dan tenang. Manis sekali.

Jika di rumah, Ani ceria dan sering bercerita tentang teman-temannya. Ia juga suka ikut membantu ibu. Nggak ngerepotin sama sekali.

Kekurangan tipe sulit

Masalah timbul saat Ani berada di lingkungan baru, seperti masuk kelas TK pertama kali. Ani menangis takut. Nggak mau ditinggalkan ibu di kelas.

Ani pun hanya diam saat bu guru menanyakan namanya. Jadilah ibu yang menjawabnya. Bikin ibu gemes.

Diskusi

Semua anak terlahir suci dan istimewa. Mereka hadir dengan keunikan sifat, kekurangan dan keunggulan yang membuat mereka nggak bisa digantikan. Tidak ada seorang anak pun terlahir dengan kemiripan seratus persen. Perbedaan dan kekurangan anak-anak menjadikan mereka begitu berharga di mata orang tua.

Tantangan membimbing dan mendidik anak dengan cinta bukan tugas mudah bagi orang tua. Sebagaimana setiap orang, baik anak-anak atau pun orang dewasa punya keinginan dan perasaan yang nggak sama terhadap sesuatu hal.  Menjadikan tugas ini tantangan terbesar orang tua sepanjang masa.

Membuktikan Cinta Ibu

"Anak tidak bisa merasakan kasih sayang orang tua, jika nggak dibuktikan.."

Aziz pulang ke rumah dengan pakaian kotor. Baju sobek. Lututnya juga terluka. Ibu begitu emosi melihat kondisinya.  

Nggak lama kemudian, Bu Rani, tetangga ibu mengeluh Azis memecahkan kaca jendelanya. Ibu malu dan marah .pada perilaku Azis 

"Azis, ibu kecewa dengan perilakumu. Perbuatanmu ini nggak baik. Kenapa kamu lakukan itu?"

Azis menunduk. Lirih, ia berkata, "Ada seekor burung kecil yang terjepit di jendela kaca, bu. Jadi, Azis pecahin kaca jendelanya."

Terkesima, ibu memeluk Azis. "Ya, Allah. Maafkan ibu, Azis. Ibu nggak tahu."

Azis mengangguk. "Nggak pa-pa, bu. Ibu kan gak tahu."

Percakapan di atas menggambarkan bahwa komunikasi baik orang tua dan anak dapat menyelesaikan masalah sulit. Sebagai orang tua, kita emang wajib marah dan menghukum anak yang berperilaku buruk. Namun, kita juga harus menanyakan alasan perilaku tersebut dengan lembut.

"Mengapa harus lembut?"

Allah berfirman, "Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.. (Q.s. Ali Imran|3|: 159)

Orang tua Bukan Monster Jahat

Azis menunduk. Di lantai tergeletak piring yang pecah berantakan. Piring kesayangan ibu hadiah dari nenek. Ibu kesal. Mata ibu melotot ke arah Aziz yang nggak berani mengangkat wajahnya.

"Kenapa kamu selalu nakal, Aziz! Nggak pernah menurut sama ibu."

Ibu terus mengomeli Aziz. Ia nggak melihat tangan Aziz yang memegang kertas ulangannya. Tadi, ia buru-buru ingin menunjukkan hasil ujiannya, tangannya nggak sengaja mendorong piring ibu hingga jatuh. 

Aziz takut melihat kemarahan ibunya. Ia nggak berani menunjukkan hasil ujiannya sekarang. Ia takut ibu nggak sayang lagi padanya.

"Merupakan sifat dasar manusia bahwa ia akan mengalami gejolak perasaan menghargai yang amat dalam terhadap orang lain yang menawarkan kebaikan hati kepadanya (Sidney D. Craigh)

Berdasarkan perilaku ibu, Azis akan merasa takut pada ibu. Seolah ibu adalah monster jahat. Ia khawatir ibu nggak mencintainya.

Bandingkan dengan perilaku di bawah ini;

"Azis, kenapa kamu memecahkan piring? Itu nggak baik. Jelaskan pada ibu."

Ibu marah pada Azis, tapi ibu tetap memberi kesempatan pada Azis untuk memberi alasan perilaku buruknya. Memperlakukan Aziz dengan lembut. Ibu hanya marah pada perilaku Azis. Bukan menuduh atau berprasangka buruk pada orangnya.

Sebagai orang tua, kita harus menghitung perhatian positif dan perhatian negatif secara seimbang. Lalu, berusaha memaksimalkan perhatian positif agar anak termotivasi untuk berbuat baik. 

"Omelan dan pujian perlu seimbang agar omelan nggak dirasa berlebihan oleh anak."

Aku bisa membayangkan Benu yang nggak betah di rumah. Ibunya sering mengomeli dirinya tanpa henti. Ia juga nggak peduli dengan omelan ibunya. Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan.

Benu jadi anak yang suka membantah. Saat ibunya marah, ia akan balas mengomel. Ia bahkan berani membanting pintu di depan ibunya.

Berbeda dengan Ari yang senang berada di rumah. Ia juga anak yang mudah diatur dan nggak mudah marah. Sopan dan tenang.

"Menurut data seorang anak rata-rata menerima 460 komentar negatif/kritik dan hanya menerima 75 komentar positif/dukungan tiap hari."

Dwi selalu bangun pagi dan shalat shubuh tepat waktu. Ia pulang ke sekolah dan dengan semangat mengulang pelajaran. Tapi, ibu nggak pernah memujinya.

Namun saat Dwi mendapat nilai merah di ulangan hariannya, ibu marah. Ia mengomel dan menganggap Dwi pemalas. Ibu nggak menghargai kerja keras Dwi.

Dwi merasa kecewa dan kesal. Ia pun berubah jadi anak yang malas bangun pagi. Ia nggak peduli saat ibu mengomelinya. Toh, ibu nggak peduli usahanya.

Padahal, ibu sangat sayang Dwi. Ibu hanya nggak bisa menunjukkan kasih sayangnya dengan benar. Ia menganggap apa yang dilakukannya nggak keliru.

Imam Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa pernah suatu hari Nabi mencium cucunya, Hasan bin Ali. Saat itu Aqra bin Nabis Attamimi berkata, "Sesungguhnya aku mempunyai 10 anak, tetapi tak ada satu pun dari mereka yang pernah aku cium."

Mendengar itu, Rasulullah memandangnya dan berkata,

"Barang siapa yang tidak mengasihi, tidak akan dikasihi."

Diskusi

Kasih sayang, adalah bentuk cinta. Sedangkan mendidik anak dengan cinta adalah cara menunjukkan bahwa kita mencintai mereka. Kita, sebagai orang tua perlu mendemonstrasikan rasa cinta kita agar mereka mengerti.

Buku Mendidik dengan Cinta ini berisi 9 bagian yang menarik buat para orang tua. Terutama bagian seni berkomunikasi yang membahas tentang bagaimana cara membangun komunikasi produktif. Selain bagian kedelapan, Melejitkan Potensi Anak. Bagian yang membahas cara terbaik mengenal Potensi Anak dan memotivasi anak untuk mengembangkan potensi terbaiknya.

So, gaes..tunggu apa lagi. Yuk, baca buku ini bareng aku. Insya Allah bermanfaat ya..


Judul buku    : Mendidik dengan Cinta: Karena anak begitu berharga, maka tumbuh kembangnya harus dijaga dan dibina

Penulis           : Irawati Istadi

Penyunting     : Irin Hidayat

Penerbit          : Pro- U Media, Yokyakarta, 2016

ISBN              : 978-602-7820-47-0

Tebal buku      : 388 halaman

Monday, 9 November 2020

Struktur Sastra Lisan Kerinci: Permata dari Kerinci

Ana menangis. Untuk kesekian kalinya Denis menghianati cintanya. Denis lebih percaya pada Eliza yang sering menyakiti hati Ana. Sayangnya, justru Bayu,  sahabat Ana yang tetap percaya padanya. Padahal Denis adalah suami Ana. Orang yang Ana cintai.

Kisah Ana dan Eliza ini adalah modifikasi cerita Bawang Merah dan Bawang Putih yang ditayangkan salah satu stasiun tv swasta. Dongeng lama yang melegenda. 

Aku pun membaca sebuah buku "Struktur Sastra Lisan Kerinci" yang kupikir keren. Berasa dapat Permata gitu. Sampul bukunya merah ngejreng. Bikin senang.

Ternyata, buku ini berisi kumpulan cerita jadul yang asyik. Mirip kisah Osoep kalau di luar negeri. Kita juga mungkin bisa banding kan dengan kisah-kisah lama lain di tanah Jawa. 

struktur-sastra-lisan-kerinci-permata-dari-kerinci


Struktur Sastra Lisan Kerinci

Kisah-kisah penuh hikmah ini baik diceritakan buat semua umur. Menghibur dan mendidik. Sayang, nggak banyak yang mempopulerkan sastra lisan Kerinci ini. Seolah tenggelam di balik pegunungan . Bagai Permata dari Kerinci. 

So, aku tertarik membaca buku setebal 590 halaman ini. Buku lama yang berisi teks-teks cerita berbahasa asli Kerinci beserta  terjemahan Bahasa Indonesia nya. Teks yang ditulis lewat proses merekam dari penutur asli di lapangan.

struktur-sastra-lisan-kerinci-permata-dari-kerinci

Contoh text bahasa Kerinci

" Uhang itu buduo badik suhang butino, suhang jadi Rajo tua nga jantan. Nge butino itu adiknyu, sanak liau. Jadi katu tuo nge jantan..(hal. 55).

Mereka dua beradik seorang laki-laki, seorang wanita. Seorang jadi raja, yang laki-laki yang wanita adiknya..(hal. 332).

Potongan cerita Njik Kileng ini adalah kisah klasik tentang persaudaraan. Kakak dan adik yang seharusnya saling menyayangi. Namun, kisah hubungan ini berbeda. Kepo? Yuk, baca sinopsisnya.


Sinopsis Cerita Struktur Sastra Lisan Kerinci

Nah, cerita dalam Struktur Sastra lisan Kerinci ini terbagi sesuai dengan lokasi cerita-cerita. Daerah-daerah tersebut adalah Gunung Kerinci, Danau Kerinci, Air Hangat, Sungai Penuh, dan Sitinjau Laut. Salah satu cerita yang berasal dari Gunung Kerinci adalah Njik Kileng. Kisah persaudaraan yang menyentuh hatiku.

Ini kisahnya..

Njik Kileng

Alkisah hiduplah dua saudara. Si abang yang menjadi raja, dan si adik, Puti. Keduanya terpisah karena si abang harus mencari istri.

Selanjutnya, Puti menggantikan si abang menjadi raja. Suatu hari Puti mandi di sungai. Ia menemukan buah limau yang hanyut dan memakannya. Akibatnya ia menjadi hamil.

Rasa malu menjadikan Puti lari ke hutan. Lalu,  si abang yang telah kembali tak menemukan adiknya di rumah. Si abang mencarinya ke hutan. Ia menemukan Puti dan meninggalkannya pada sebatang kayu bergandeng tiga.

Kayu bergandeng tiga lambat laun bertaut. Puti masuk ke dalamnya. Ia tinggal di sana hingga anaknya lahir.

Puti yang telah melahirkan dibawa oleh dewa. Sedangkan, bayi itu ditinggalkan di dalam kayu. 

Sementara itu, si abang memiliki dua putra. Malin Deman dan Malin Kesumba. Lalu,  Si abang melanjutkan perantauannya. Sepeninggalnya, sang istri melahirkan putra ketiga, Malin Jarun.

Pagi itu Malin Deman dan Malin Kesumba pergi ke hutan untuk mencari kayu. Malin Jarun sudah lebih dulu berangkat mebawa bekal.

Sayang, Malin Deman dan Malin Kesumba nggak peduli dengan Malin Jarun. Mereka menghabiskan bekal yang Malin Jarun bawa. Malin Jarun kelaparan.

Untunglah, ada suara gaib dari balik pohon. Ia menyediakan Malin Jarun makanan enak, minuman, sirih, dan rokok. Suara gaib itu juga memberikan cincin terang yang dapat dijadikan penerang jalan.

Akhirnya, Malin Jarun yang ditinggalkan sendiri di hutan dapat pulang ke rumah. Ia juga membawa kue-kue pemberian suara gaib untuk sang ibu.

Malin Jarun menceritakan pengalamannya pada sang ibu. Kedua abang yang berkunjung ke rumah melihat jari Malin Jarun yang bersinar. Mereka pun kembali ke hutan.

Saat tiba di hutan, Malin Deman dan Malin Kesumba terkejut. Kayu yang semalam telah mereka potong-potong telah utuh kembali. 

Struktur Sastra Lisan Kerinci, Permata dari Kerinci

Berdasarkan 5 kecamatan yang dijadikan lokasi pengumpulan cerita, ditetapkan ada 21 cerita. Cerita-cerita yang mengandung kebaikan buat kita semua.

Gunung Kerinci

1. Njik Kileng

Kisah kakak adik yang terpisah. Si kakak pergi mencari istri. Sedangkan si adik perempuan tinggal di rumah.

Si adik nggak sengaja hamil akibat makan buah limau. Lalu, ia pergi ke hutan dan melahirkan di sana.

Si kakak akhirnya memiliki tiga putra. Malin Deman, Malin Kesumba, dan Malin Jarun. 

Malin Jarun yang disia-siakan oleh kakak-kakaknya mendapat pertolongan dari suara gaib. 

2. Enjik Sakilek

Kisah seorang gadis, Puti namanya. Ia bersuamikan Raja Tua. Mereka memiliki tiga putra, yaitu: Malin Kesumba, Malin Deman, dan Malin Jarun. 

Kemiskinan menjadikan sang ayah pergi merantau. Sementara ketiga anaknya ke hutan mencari kayu untuk rumah mereka. Sayang, Malin Jarun dicuekin  oleh kakak-kakaknya.

Untunglah, Puti yang ada di dalam pohon memberi Malin Jarun makanan. Puti juga memberi cincin yang bersinar pada Malin Jarun. Sinar cincin menerangi jalannya pulang ke rumah. 


3. Tupai Janjang

Di kampung Siulak yang dipimpin oleh Tuanku Raja Tua dan Puti Lindung Bulan. Mereka telah menikahi selama 20 tahun. Tapi belum dikaruniai anak.

Selanjutnya, suatu hari Puti melahirkan anak tupai. Raja Tua minta anak tupai itu ditangkap. Anak tupai itu kabur ke hutan.

Raja jatuh sakit. Semakin jauh tupai pergi, semakin parah sakitnya. Raja pun tak tahan menahan sakit. Raja tua akhirnya mengakui tupai sebagai anaknya, dan ia pun sembuh.

Tupai menjelma jadi pemuda tampan. Dia diberi nama Lukman Hakim. Ia pun menggantikan ayahnya dan menikahi dengan keponakan ibunya, Puti Ameh Urai.

4. Gambang Malin Dewa

Kisah tentang Gambang Malin Dewa,  pemuda yang mencintai Nanggolan Gento Sori. Tapi orang tua sang pemuda nggak setuju karena sang gadis keturunan raja. Si pemuda akhirnya membuang dirinya.


Danau Kerinci

5. Burung Kuwau

Ada sepasang suami istri yang lama tak memiliki anak. Dalam mimpi mereka, orang tua menemui mereka, dan berkata, "Apakah kau rela memiliki anak, tapi kau akan mati karenanya? Mereka rela.

Saat sang istri hamil, suami meninggal. Lalu, sang istri meninggal ketika bayi mereka lahir. 

Selanjutnya, sepupu si bayi menjemputnya. Namun kekasih sepupu si bayi menyihirnya menjadi Kuwau, dan meninggalkannya di atas batu.

Sepupu si bayi pura-pura menjala di sungai. Mereka meninggalkan pacar yang jahat. Mereka berhasil menjala Kuwau yang berubah jadi gadis cantik. Akhirnya, mereka pulang bersama.

6. Si Kemba Paya

Kisah anak raja yang menikahi cucu seorang nenek di hutan karena kembang payung. Setelah menikahi, mereka pulang ke kampung. Nenek membekali mereka dengan baju terbang. 

Mereka mendarat dengan mengembangkan kembang payung. Pesta perkawinan mereka juga diadakan di bawah bunga kembang payung.

struktur-sastra-lisan-kerinci-permata-dari-kerinci


7. Siyo-siyo Kau Tupai

Hiduplah dua bersaudara, abang dan adik perempuan. Di rumah mereka ada pohon jambu lebat. Abang pergi dan berpesan, "jaga jambu kita. Jangan sampai dimakan tupai."

Saat itu tupai datang. Tapi tidak memakan jambu. Meski jambu jatuh berguguran. Begitulah hingga hari kedua.

Hari ketiga datang raksasa. Ia memaksa untuk mencari kutu si adik. Tapi, raksasa malah menusuki kepala si adik dengan jarum hingga pingsan.

Si abang mengira adiknya mati. Si abang berdoa, dan si adik hidup kembali. 

Si abang ingin membalas dendam. Ia memancing raksasa untuk melewati jembatan rusak. Si raksasa jatuh. Lalu, ia mati.

8. Si Jaru Panta

Kisah tentang Jaru Panta yang pandai dan Bujang Singayang yang bodoh. Juga tentang kisah Jaru Panta yang nggak pernah menyatu dengan Ganduriah. Meski ia menjelma jadi burung Pucuk. Sedang Ganduriah menjadi burung Kolleh.

9. Puti Lumo dengan Puti Cikkettung

Kisah Puti Lumo yang mencari bajunya yang disembunyikan Puti Cikkettung. Ia tiba di hutan dan merawat bayi yang buruk rupa. Ia menjaga bayi dengan baik.

Saat pulang, Puti Lumo menerima  pisau untuk memotong batang puar. Lalu, batang puar yang ia potong berubah jadi pemuda tampan. Mereka pun menikah.

Puti Cikkettung pun ingin. Tapi ia nggak menjaga si bayi dengan baik. Saat memotong puar, batang puar itu berubah jadi kakek tua dan bongkok. Puti Cikkettung terpaksa kawin dengannya.

Air Hangat


Sedangkan kisah dari kecamatan air hangat adalah asal-usul Pending, Rajo Alam, Bujang Buye, Silsilah Raja Kita, Nalila, Bujang Suanggau, dan Si Mata Empat dan Si Pahit Lidah.

Begini sinopsisnya

10. Asal-usul Pending

Kisah ini tentang guru sakti dan keramat. Ia merupakan tempat orang memohon maaf dan ampun. Cerita ini berhubungan dengan Payun Kutu Payung dan lokasi Koto Jaluang, Koto Jelatang, Payun Koto Payung, Lubuk Patimbong Anak, dan Batu Jemu.

struktur-sastra-lisan-kerinci-permata-dari-kerinci


11. Rajo Alam

Cerita ini tentang Raja Alam yang memiliki empat anak. Mereka adalah Raja Tua, Raja Nengah, Raja Bungsu, dan Putri Bungsu. Suami Putri Bungsu pun seorang raja.

Lama menikah Putri Bungsu belum punya anak. Lalu, ia hamil dan melahirkan katak. 

Raja Tua dan Raja Nengah memperlakukan katak dengan buruk. Untunglah, Putri Raja Bungsu menolongnya.

Saat dewasa, nggak ada yang mau menikah dengan katak. Hanya Putri Raja Bungsu yang bersedia. Saat katak dan Putri Raja Bungsu menikah, kayak berubah jadi pangeran tampan.

Sitinjau Laut

Cerita-cerita dari kecamatan Sitinjau Laut adalah Putri Bungsu Rindu Kesian, Semegang Tunggal, Orang Muda Si Jaru Pantang, dan Putri Kemilau Air Emas.

Sastra Lisan Kerinci, Mutiara dari Kerinci yang Berharga

Aku pernah mendengar kisah tentang Si Mata Empat dan Si Pahit Lidah. Tentang seseorang yang memiliki kesaktian, tapi mati sia-sia karena bersaing nggak sehat. Aku menyadari bahwa sastra lisan ini bagai mutiara Kerinci yang berharga. Banyak hikmah yang dapat kita pelajari dari sastra lisan yang diteruskan turun-temurun ini.

Mutiara berharga dari Kerinci ini masih dijaga oleh penutur asli yang usianya telah menua. Sebut saja Abdullah Isyah (74 tahun), Kabir (60 tahun), Ny. Dari (68 tahun), dan H. Halipah bnti Iman (80 tahun). Meraka adalah para penjaga warisan nenek moyang Kerinci. Mereka berharap akan dilanjutkan oleh generasi muda

Cerita Bujang Suanggau dalam Struktur Sastra Lisan Kerinci yang mirip syair

Kisah tentang Bujang Suanggau ini cukup jenaka. Tentang seorang pemuda yang hendak merantau mencari gadis. Sedang ibu si Bujang Suanggau berkomentar julid tentang pakaian si Bujang. Persis netijen julid. 

Begini ceritanya..

Apa sebab hilir Bujang Bujang Sianggaaauuu
Hendak kemana engkau Suanggau
Itulah kata buluk Nsu
Apalah kata Bujang Suanggau
Sebab ke hilir Induk Nsu

Aku akan pergi ke pekan Balai Panjang
Aku ingin menemui mamak dua beradik
Menemui tunanganku yang berdua
Menemui Puti Gelang Matahari
Menemui Puti Genta Riah

Apalah kata Induk Nsu
Sebab hilir Bujang Suanggau
Kalau engkau hendak ke pekan
Orang di pekan orang bersilat
Orang di pekan orang menyabung
Orang di pekan orang bertikaman

Apalah kata Bujang Suanggau
Mana kuda ayah ketika Bujang?
Kuda hitam putih kaki
Putih kaki putihlah tangan

Genta kecil bunyi merindu
Genta besar-besar bunyi menghimbau
Dia merindu anak bujang
Dia menghimbau anak gadis

Apalah kata Induk Nsu
Sebab ini Bujang Suanggau
Maka kuajar engkau bersilat
Maka bersilatlah dengan Induk Nsu

Langkah rapat dirapatkan
Langkah jarang diperjarang
Apalah kata orang yang banyak
Orang sakti yang keramat
Orang indah orang bertuah

Maka diajar pula oleh Induk Nsu dia menyabung
Maka menyabunglah dengan Induk Nsu
Maka dikeluarkan telur ayam ayah ketika bujang
Maka berkokok ayam Suanggau

Apalah kata orang yang banyak
Orang sakti orang keramat
Orang indah orang bertuah
Maka diajar pula Induk Nsu di beritikaman

Maka beramuk dengan Induk Nsu
Maka tertancap pisau di ujung kuku
Sama tertawa dua beramal
Apalah kata orang yang banyak
Orang sakti orang keramat
Orang indah orang bertuah

Apalah kata Bujang Suanggau
Mana pakaian ayah ketika Bujang
Hendak dipakai dengan nama Allah
Hendak dicoba dengan mama Allah
Hendak mencoba gaya teman
Hendak meniri gaya kawan

Maka dilentik kunci mengena
Maka dikeluarkan pakaian ayah ketika bujang
Baju hitam celana hitam
Tiba delta hitam pula

Sudah berjalan di halaman panjang
Sudah ditempuh halaman yang luas
Maka berjalan Induk Nsu
Apalah kata Induk Nsu

Sebab ini Bujang Suanggau
Seperti siamang di atas kayu
Lalu dibuka pakaian hitam
Dikenakan pula pakaian merah

Baju merah celana merah
Tiba delta merah pula
Sudah berjalan di halaman panjang
Sudah ditempuh halaman luas

Apalah kata orang yang banyak
Orang sakti orang keramat
Orang indah orang bertuah
Maka berkata Induk Nsu

Apalah kata Induk Nsu
Seperti monyet di ujung dahan
Maka dibuka pakaian merah
Dikenakan pula pakaian putih.....

Nah, ceritanya agak panjang gaes. Masih banyak lanjutannya. Lucu banget. Kamu bisa baca sendiri supaya merasakan sensasinya.

Oya, kisah ini diceritakan oleh Nyonya Dari. Ia lahir di Koto Bento. Umurnya 68 tahun. Kisah ini adalah kisah nyata anak yatim piatu yang diceritakan tanpa musik. Pendengarnya biasanya banyak. Mereka mendengarkan kisah sambil duduk-duduk, tiduran, atau saat menyiangi padi di sawah.

Diskusi

Sastra lisan Kerinci adalah warisan yang wajib dilestarikan. Sayang kan kalau kisah-kisah menghibur dan mendidik ini hilang? Padahal, sastra lisan ini nggak kalah indah dengan kisah-kisah Walt Disney.

So, gaes. Yuk baca cerita rakyat bareng. Membaca kan asyik!


Judul buku  : Struktur Sastra Lisan Kerinci

Kurator : Syamsudin Udin, Mursal Esten, M. Atar Semi, Busri, Isna Nasrul Karim

Penerbit : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1985

Wednesday, 4 November 2020

The Vegetarian: Mimpi Buruk Seorang Suami

the-vegetarian-mimpi-buruk-seorang-suami


Aku suka sekali makan coklat. Tapi, aku nggak begitu suka ikan. Aku juga nggak suka bawang merah. Jika makan sayur, aku akan membuang bawang merahnya. Meskipun begitu, aku bukan seorang vegetarian. Aku masih suka makan daging ayam.

Selama ini sih, aku belum pernah punya teman yang vegetarian. Seseorang yang dietnya hanya sayuran. Jadi, aku ingin tahu saat baca judul "The Vegetarian" . Karya Han Kang yang lumayan populer. 

Karya yang mengangkat premis diet vegetarian seorang istri pegawai biasa.  Diet vegetarian yang jadi mimpi buruk seorang suami. Pola makan yang ditentang oleh suami, adik, dan keluarganya. Pilihan yang dianggap mengganggu keharmonisan keluarga.

Selanjutnya, aku jadi berpikir. Kenapa pilihan diet seseorang bisa mempengaruhi orang lain? Toh, tubuh si istri kan miliknya sendiri? Ia berhak melakukan apa pun yang ia suka terhadap dirinya. Ya, kan?

So, aku pun membaca buku ini. Mungkin, aku akan menemukan konsep lain tentang diet vegetarian ini. Mungkin nanti aku bisa jadi seorang vegetarian. Meski hanya sehari saja. Siapa tahu diet ini bisa bikin hidupku lebih sehat? 

the-vegetarian-mimpi-buruk-seorang-suami



Sekilas cerita The Vegetarian


Aku nggak menyangka kalau pilihan istriku jadi seorang vegetarian bisa jadi mimpi buruk dalam hidupku.. Gimana istriku yang biasa-biasa saja bisa jadi nggak biasa lagi. Ia berubah jadi menyebalkan. Mempermalukan diriku di hadapan teman-temanku. 

Itu semua hanya karena mimpi! 

Bayangkan, saja! Pagi itu aku bangun dari tidurku. Kaget. Kulihat istriku dengan baju tidur tipisnya itu membuang semua daging di kulkas kami. Ia juga membuang semua daging yang harganya ribuan won! Menyisakan kulkas relatif kosong. Membuatku kesal!

"Apa yang kamu lakukan?!" Aku bertanya pada istriku. Ia hanya menggumam. "Aku bermimpi." Pandangannya kosong. Tanpa ekspresi.

Dalam kemarahanku,  aku berangkat kerja. Hampir saja aku terlambat. Aku berpikir. Menghibur diri, bahwa fase ini akan berlalu. Istriku yang relatif biasa-saja ini akan kembali seperti dulu lagi.

Tapi, aku keliru. Ya, istriku yang egois itu bahkan makin menjadi.  Ia tak hanya membuang makanan berbahan daging, ia juga enggan melayaniku. Tentu saja aku nggak tinggal diam.

Aku mengkritiknya. Ia hanya menanggapinya dengan dingin. Nggak bereaksi. Pandangannya juga kosong. Wajahnya yang nggak begitu cantik itu terlihat makin  cekung. Aku seperti hidup serumah dengan mayat.

Tubuhnya yang dulu nggak menggetarkan hatiku itu kelihatan semakin layu. Yang bikin aku nggak habis pikir adalah kebiasaan no bras nya. So, aku bisa lihat nipple nya dengan jelas. Padahal tipe dadanya bukan yang terlihat bagus tanpa bras.

Nah, ya itulah yang bikin aku kehilangan muka di depan teman-temanku. Selain kebiasaan sebagai the Vegetarian yang dengan taat dilakukannya. Nggak peduli dengan penderitaanku karena nggak makan daging berbulan-bulan di rumah. Hanya salad, kimchi, atau sayuram lain.

Malam itu bosku mengundangku makan di restoran mewah. Tahu kan istriku? Prinsip no bras nya itu bikin semua orang menatapku dengan tercengang. Mereka menoleh dua kali ke arah istriku untuk memastikan. Wajahku sudah merah padam.

Gimana nggak? Pakaian istriku itu tipis. So, nipple nya terlihat dengan jelas. Wajah istri bos menghina ke arahku dan istriku. Namun, seperti biasa istriku nggak terganggu. Cuek aja. 

Awalnya suasana terasa nggak nyaman. Hingga akhirnya makanan datang. Tentu saja, menu mewah yang terhidang adalah daging. Sekali lagi, istriku mengagetkan teman-temanku dengan pernyataannya bahwa ia nggak makan daging.

Semua mata memandang heran ke arah istriku. Aku malu sekali. Setengah mati aku menyelamatkan wajahku dengan bilang bahwa istriku ada masalah lambung. Semua orang hanya menaikkan alis. Bersimpati. Sementara aku memaki istriku dalam hati.

Selanjutnya, teman-temanku makan dan bercanda bersama. Kadang, mungkin karena kasihan, mereka mengajakku bicara. Selebihmya, mereka menganggap istriku seolah nggak ada.


the-vegetarian-mimpi-buruk-seorang-suami



Istriku sih terlihat nggak peduli. Ia hanya mengaduk-aduk saladnya. Ia bahkan nggak menyentuh sayur soup yang terhidang karena bumbunya menggunakan minyak daging yang lezat. Bisa kubilang, istriku itu nggak makan apa-apa.

Tentang The Vegetarian


Awal cerita karya Han Kang ini unik. Cocok banget buat penggemar karya Haruki Murakami, Sadeq Hedayat atau Pramoedya Ananta Toer. Terlebih dengan keistimewaan dari permainan emosi tokoh aku dan istri yang bikin gregetan.

Premis cerita sederhana yang mengaduk-aduk emosiku. Jujur aja, aku kesel banget dengan tokoh istri yang cuek banget dengan sekitarnya. Selfish. Ia nggak peduli dengan kebutuhan orang lain. Fokus dengan diri sendiri banget.

Tapi, aku berpikir bahwa seorang istri pun ingin dimengerti. Pasti ada alasan atas apa yang Yeong-hye lakukan. Nggak mungkin seorang istri bersikap aneh tanpa sebab. Apalagi Mr. Cheong mengakui bahwa istrinya adalah wanita biasa. 

Yeong-hye bukan wanita bodoh. Ia pintar dan punya pekerjaan. Meski penghasilannya tak sebesar In-hye, ia mengasilkan karya. Seorang wanita mandiri.

So, mungkin ada yang cerita tersembunyi dibalik sikap Yeong-hye. Respon keluarga Yeong-hye pun nggak seperti sebuah keluarga. Hingga Yeong-hye harus masuk rumah sakit.

Gimana hubungan dalam sebuah keluarga dipengaruhi konsep berpikir seseorang. Konsep yang dibesarkan oleh budaya di lingkungan keluarga, pertemanan, dan pendidikan. Kisah yang sederhana dari luarnya saja.

Penasaran? Yuk, cek tokoh utamanya..

Penokohan


1. Mr. Cheong, suami Yeong-hye. 

Seorang suami yang nggak begitu mengagumi istrinya. Ia pekerja biasa dengan fisik biasa dan kemampuan biasa saja. Hingga ia cukup puas mendapatkan seorang istri biasa.

Kemarahannya nggak mudah terpancing. Meski ia sering merasa mencekik istrinya karena kesal. Lalu, mengguncang tubuhnya kurusnya dengan keraa. Agar istrinya sadar dan menghentikan tingkah anehnya.

2. Yeong-hye, istri Mr. Cheng. 

Mimpi mengubahnya. Tiba-tiba suatu pagi, ia nggak mau makan daging lagi di rumah. Ia membuang semuanya ke tempat sampah. Hanya memasak sayur hingga tubuhnya tambah kurus. Tak bercahaya.

Akibatnya, ia sering terjaga di waktu malam. Insomnia. Matanya cekung. Pandangannya sering kosong. Tanpa ekspresi.

3. In-hye, adik Yeong-hye

Di mata Cheong, In-hye terlihat lebih cantik. Tubuhnya pun lebih padat. Lebih feminim. Ia juga seperti Yeong-hye dulu. Pintar memasak daging. 

Cheong pun mengkhayalkan In-hye dalam lamunan lelakinya. Ia terpesona pada In-hye yang cantik dan peduli padanya. Cheong tergila-gila.

Selain itu, In-hye pintar cari uang. Ia manajer penjualan kosmetik di kantornya. In-hye juga pandai mengurus rumah dan anak-anaknya. Bikin Cheong makin iri pada suaminya.

4. Ayah Yeong-hye, veteran perang Vietnam.

Seorang pria keras yang kerap memukul Yeong-hye di betisnya. Ia berhenti memukul Yeong-hye di usia 18 tahun. Pria keras yang minta maaf pada Cheong karena Yeong-hye jadi vegetarian.

the-vegetarian-mimpi-buruk-seorang-suami



Setting cerita The Vegetarian

The Vegetarian ini berlatar belakang keluarga pekerja kelas menengah Korea. Keluarga yang menganut budaya konvensional yang kental. Budaya yang menganggap seorang istri harus tinggal di rumah. Mengurus rumah tangga.

Suasana kehidupan keluarga Yeong-hye terkesan kaku. Nggak hangat. Dengan sikap Yeong-hye yang nggak mesra dengan suaminya. Mereka nyaris nggak ngobrol meski duduk bersama.

Apalagi dengan kondisi pernikahan Cheong dan Yeong-hye yang belum dikaruniai anak. Rumah mereka sepi. Hanya mereka berdua.

Meski sudah 5 tahun menikahi Yeong-hye, Cheong merasa nggak tahu dengan kondisi mental istrinya. Ia bertanya-tanya tentang nasib buruknya. Kenapa ia dulu nggak menikahi adiknya saja?

Selanjutnya sikap tertutup Yeong-hye dan keras kepalanya bisa saja dipengaruhi oleh masa kanak-kanaknya. Bukankah ayahnya sering memukulnya? Apakah itu jadi salah satu penyebab sikap aneh dan diet vegetarian nya?


Diskusi


Well, Premis diet yang sederhana dalam cerita ini ternyata bisa jadi konflik yang dalam. Gimana keputusan atas diri kita bisa mempengaruhi kehidupan orang lain di sekitar kita. Membuat mereka khawatir, marah, atau membenci kita.

Bagaimana pun, buku ini asyik. Aku suka bacanya. Jalan ceritanya ngalir dan nggak terduga. Meski nggak cocok untuk bacaan anak kalau nggak dimodif ulang.

So, tunggu apa lagi? Yuk baca bareng aku. Gratis kok. Kamu bisa check di archive.org. 
 

Sunday, 1 November 2020

The Journey of The Noble Gnarble: Wants to See The Sun

Journey-of-the-Noble-Gnarble-Wants-to-See-The-Sun


Once we have known some children stories about adventurous we never forget. Stories we enjoy much for its joy to taste life. Like Gulliver Travel which inspires me to read The journey of the Noble Gnarble.

The Noble Gnarble is a little sea horse living in a deep water. He never sees the sun. So, he wants to see the sun and the blue sky.

Baca juga: Review Buku Madness 

This Gnarble has little fins. No one believes he can achieve his dream to see the sun and the blue sky. Simply, it's because his small fins and no gnarbles has ever done it before. So, his friends laughed at him.

However, he keeps pursuing his dream. He keeps swimming. He does not care what other thought of him. Though he is tired, he does not dare to stop. 

Then, a Noble Gnarble meets a Subbalubble. A big fish. He wants to eat Gnarble. Luckily Gnarble is just too little, he can slip away easily.

He moves forward diligently. Seeing a shaft of light, a Noble Gnarble feels so happy. He grins widely. He came so close to his goal. He does not know danger was ahead of him. A plink. A very big fish with big belly.

Baca juga: The Golden Apple of the Sun and Other stories 

Suddenly he finds himself being chomped down. He cries desperately. He wonders why he does what he does. He tries to think hard about how to get out of there safely. 

He paces back and forth. Back and forth. His floppy tickling the plink. The plink tries not to laugh. He openes his mouth a little. A Noble Gnarble gets a chance. He swims away.

He feels free. He swims further up above. To meet his dream. The sun and the blue sky.

The-Journey-of-The-Noble-Gnarble-Wants-to-See-the-Sun


Discussion

Reading this children's book is fun. The story is so enchanting with its beautiful illustration. Besides its depth.

The first lesson I got is we can't give up our dream easily. Though no one is with us. We just need to focus on our target.

The second is bullying I think is a stigma within ourselves. The concept we believe in which is not always true. No matter how bullying is from our friends. It still is toxic. Dangerous.

Then, consistency is the last point. It is very important because we often give in easily. We often stop doing what we must do, though we actually are closer to our goal. We just don't know it yet. 

Finally, I think a Noble Gnarble taught us how life is not easy. However, he keeps moving on. He never stops fighting!

Title.        : The Journey of Noble Gnarble

Writer.    :  Daniele Errico

Illustrator: Christian Colabella

Type.        : Online book

Publisher: @freechildrenstories.com

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis NIlai-Nilai Kebajikan Universal Sebagai Pemimpin

  Assalamualaikum, bapak/ ibu hebat. . Tabik pun.. Salam bahagia. Setelah saya mempelajari modul 3.1, maka saya akan membagikan Koneksi Anta...